Tahukah kamu jika bermain merupakan proses belajar bagi anak-anak? Kok bisa sih? Yuk kita simak penjelasannya.
Pada masa pertumbuhan, imajinasi anak perlu dikembangkan agar dapat melatih kreativitas serta kemampuan anak dalam bersosialisasi. Mainan dapat membuat anak-anak lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari, misalnya bermain masak-masakan, bermain profesi dengan permainan alat-alat kedokteran, bermain sebagai pedagang dengan berjualan mainan buah-buahan, bermain bola dengan teman agar bisa berinteraksi, bermain puzzle untuk melatih ketepatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bermain dapat membuat anak memainkan peran sehingga bermain dapat menjadi proses belajar yang penting untuk anak-anak. Mainan adalah salah satu alat interaksi yang dapat membantu tumbuh kembang anak. Akan tetapi, yang sangat perlu untuk diketahui adalah pilihan dari mainan itu sendiri. Maksudnya bagaimana nih? Jadi, memberikan mainan pada anak-anak pun tidak serta-merta sembarang permainan. Mainan anak harus diberikan sesuai dengan usianya. Mengapa demikian?
Memilih Permainan Anak Sesuai dengan Usianya
Menurut penelitian, anak memiliki pemahaman dan kemampuan yang berbeda di setiap tahapan usia mereka. Jika mainan diberikan tidak sesuai dengan usia anak, hal ini dapat membahayakan anak itu sendiri pada perkembangan ke depannya. Sebagai contoh, pernah terjadi kasus anak kecil yang tersedak mainan karena anak yang belum paham bahwa mainan itu tidak boleh dimasukkan ke dalam mulut. Perlu diketahui bahwa anak-anak hanya dapat menikmati mainan mereka jika orangtua memberikan mainannya pada tahapan perkembangan yang tepat.
- Anak pada usia 0-12 bulan dapat diberikan mainan yang aman dan terbuat dari bahan yang lembut. Hal ini sesuai dengan usia mereka, yang mana pada usia ini anak hanya dapat menggenggam dan menggigit benda di sekitarnya. Anak usia 0-12 bulan hanya dapat bereaksi pada hal-hal yang berada di sekitarnya yang terlihat mencolok untuk mereka. Mereka akan meraih dan seringkali mencoba untuk memasukkannya ke dalam mulut. Oleh karena itu mainan dari bahan yang lunak seperti, teether, boneka, kerincing dari bahan yang aman, serta mainan-mainan lain yang bertekstur lembut dan berwarna mencolok sangat cocok untuk digunakan anak usia 0 sampai 12 bulan.
- Untuk anak usia 1 sampai 2 tahun, dapat diberikan mainan seperti bola warna-warni dari karet atau plastik, buku mewarnai, buku cerita bergambar, alat musik anak-anak, serta mainan yang dapat mengeluarkan suara-suara. Pilihan permainan ini sesuai dengan kemampuan motorik anak yang mulai berkembang pesat pada usia ini. Bermain bola dapat membantu perkembangan koordinasi antara tangan, kaki, dan otak. Jika bola ini dimainkan bersama-sama oleh anak dengan teman-temannya atau keluarga, maka hal ini juga dapat membantu melatih interaksi sosial anak dengan yang lain. Anak akan lebih tahu cara untuk bermain secara bekerjasama maupun secara bergiliran. Anak akan lebih mudah mengetahui cara untuk berinteraksi melalui permainan ini. Bermain dengan buku dapat melatih imajinasi anak karena mereka bisa membayangkan cerita yang terdapat pada buku tersebut. Meskipun pada saat ini anak-anak belum bisa membaca, orangtua dapat membantu membacakan sambil menunjukkan gambarnya, maka anak akan berimajinasi. Sedangkan permainan musik dapat merangsang aktivitas otak anak, indera pendengaran, dan melatih kosakata anak.
- Pada usia 3-5 tahun, kemampuan anak semakin bertambah. Ia sudah bisa bicara dengan kosakata lebih banyak dan pelafalannya dapat terdengar lebih jelas. Pada usia ini anak lebih suka meng-eksplore hal-hal baru yang dilihatnya. Beberapa mainan yang dapat dipilih untuk anak usia ini adalah puzzle, balok susun, permainan masak-masakan, mainan huruf, permainan binatang dari karet, permainan rumah-rumahan, dan masih banyak lagi. Di usia ini, anak sedang gemar-gemarnya bermain peran. Maka, mainan-mainan di atas sangat cocok untuk mereka. Dengan bermain menggunakan mainan yang tepat, anak dapat berkembang lebih baik sesuai dengan pertumbuhan usia mereka.
Nah, sekarang sudah sedikit lebih tahu kan tentang permainan-permainan yang cocok untuk anak. Selanjutnya di mana sih kita bisa mendapatkan mainan-mainan tersebut?
Orangtua tidak perlu khawatir kesusahan dalam mendapatkan dan membeli mainan untuk anaknya. Di dunia yang serba mudah sekarang ini, orangtua dapat membelikan mainan secara online di e-commerce kesayangan. Mainan anak juga dapat dibeli di toko mainan terdekat, di pasar, toko buku, dan juga mal. Untuk rekomendasi pilihan mainan yang lebih bervariasi dan berkualitas bagus, orangtua juga dapat membelinya di Toys City.
Toys City dapat ditemukan pada mal-mal yang ada di kota besar di Indonesia. Jika tidak menemukannya, Toys City kini juga menjual mainan secara online melalui website resminya. Jadi tidak perlu susah-susah mencari, cukup dengan membuka website Toys City, orangtua sudah bisa memilih mainan yang cocok untuk anak-anak mereka. Di Toys City juga menjual berbagai mainan yang telah dikategorikan, yaitu kategori education, boys toys, girls toys, baby and toddler, games, dan lain sebagainya.
Memilih mainan anak harus bijak dan tidak boleh sembarang pilih. Pilihlah sesuai dengan kategori usia anak. Karena dengan begitu anak dapat berkembang sesuai dengan kemampuan pada usianya.
Mainan anak adalah salah satu media anak untuk belajar. Orangtua harus tetap mendampingi anak ketika bermain. Tidak hanya itu, sebaiknya orangtua juga memandu anak untuk menggunakan mainan yang benar dan memperhatikan keamanan anak saat sedang bermain. Memilih mainan untuk anak berarti memilih media dalam membantu perkembangan anak. Jadi pastikan anak mendapatkan mainan yang tepat untuk mereka dan berkualitas yang baik.
Sementara untuk bisa mendapatkan mainan di Toys City, kamu sekarang juga sudah bisa memilih untuk melakukan pembayaran dengan Atome, karena Atome telah bekerjasama dengan Toys City. Dapatkan pilihan pembayaran selama 3 atau 6 bulan, dengan bunga 0%, tanpa ribet mempergunakan kartu kredit dan persyaratan lainnya. Yuk segera manfaatkan fasilitas Atome ini untuk menyenangkan si kecil!
