Tidak diragukan lagi, kita semua menyukai kaos yang terbuat dari bahan cotton. Terutama kaos oblong/kaos kerah (polo shirt) favorit yang sudah sering dicuci, yang menjadi terasa lembut dan enak saat dipakai, seakan melekat dan menyatu dengan badan kita. Bahkan hal ini diyakini bisa membuat waktu tidur pun menjadi nyaman dan begitu santai.
Tetapi berbeda dengan pakaian yang sering digunakan untuk kegiatan luar, baik kaos oblong ataupun kaos kerah, selain kenyamanan, penampilan menjadi salah satu pertimbangan penting. Kita sering melihat kualitas kaos kita masih baik, jahitan masih kokoh, tetapi warnanya sudah mulai kusam dan pudar. Terutama di bagian-bagian tepi lengan, kerah, permukaan kain mulai berbulu dan tidak seindah seperti awal saat kita membelinya.
Hal ini tentu sangat disayangkan dan tentu diperlukan sebuah pelajaran bagaimana memelihara kaos cotton yang baik, agar warna dan penampilan tetap prima walau sudah dicuci sekian kali. Kami di sini akan mencoba untuk memberikan tips kepada kamu mengenai cara untuk merawat kaos kerahmu, baik pada saat pencucian, maupun cara-cara perawatan kaos untuk ketahanan yang lama dengan tips-tips kecil yang mudah dikerjakan.
Perlu diketahui, bahwa di dalam pencelupan warna, dye stuff yang masuk ke dalam pori-pori bahan cotton tidak mudah pudar karena reaksi pencelupan, walau warna tua dan meskipun mengalami beberapa kali pencucian. Kalau kita memperhatikan cara cuci yang benar, warna tidak akan cepat pudar.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga bahan kaos cotton agar tetap segar dan tidak mudah kusam.
A. Pencucian, (ada tiga tahap pencucian).
Proses Pencucian:
1. Cuci dengan cara bagian dalam di balik keluar (untuk menghindari banyak gesekan dengan mesin cuci atau cucian tangan), usahakan kaos tetap terkancing (untuk menjaga bentuk kerah tidak berubah).
2. Dicuci dengan air dengan suhu tidak melebihi 30° C, tidak menggunakan detergen yang sangat keras. (kami merekomendasikan sabun colek dilarutkan dengan air dulu dan bukan detergen yang mengandung chlorine Cl/bahan pemutih).
Proses Pengeringan:
1. Tidak menggunakan mesin pengering sampai kering 100%, kain kaos akan bergesek dengan dinding mesin sehingga melukai benang – benang halus yang merajut bidang kain, benang akan terkelupas dan menyebabkan permukaan kain akan berbulu.
2. Setelah proses pencucian, pada waktu proses pengeringan, dikeluarkan dari mesin cuci dalam keadaan lembab, kemudian digantung untuk menghindari kesusutan kain dan sambil dirapihkan bagian yang kusut. Dibiarkan sampai kering secara alamiah dengan angin.
3. Guna mendapat kelembutan (optional), pada waktu proses bilasan akhir bisa diberikan sedikit pelembut/softener. Gunanya untuk membuat serat kain kaos lebih lembut.
Proses Gosok (Kaos dalam keadaan kering):
1. Gosok dengan cara bagian dalam di balik keluar. (untuk menghindari gesekan bahan kaos dengan mesin gosok langsung).
2. Jangan meletakan mesin gosok di bidang tertentu terlalu lama, hal ini akan meninggalkan bekas gosokan dan cap panas.
B. Pemeliharaan/Penyimpanan:
1. Kaos polo shirt tidak disarankan untuk digantung/di-hanger. Lebih-lebih digantung dari keadaan basah sampai menjadi kering. Hal ini akan menyebabkan body kaos akan tertarik memanjang ke bawah dan bagian pundak akan turun.
2. Setelah semua rapi digosok, baru terakhir kaos di balik, dilipat dan disimpan di dalam lemari. Tidak digantung/di-hanger untuk menghindari bagian pundak menjadi melar, badan memanjang dan usahakan tidak terkena sinar matahari secara langsung.
(Untuk bagian kain kaos yang terkena noda, minyak, darah atau kotoran yang lain, dicuci dahulu bagian yang terkena noda saja sampai bersih, kemudian didiamkan 10 menit baru masuk kedalam mesin cuci ).
(Kalau bagian kerah kaos terlanjur memanjang/kusut/melintir, coba gosok dengan disemprot sedikit air pada kerah tersebut sambil digosok dan dikembalikan kepada bentuk kerah semula), dibantu dengan sedikit gosokan. Selamat mencoba!
Selesai pada teknik perawatan, kami ingin merekomendasikan cara pemilihan kaos polo shirt untuk kamu. Mungkin sedari kecil sebagian besar dari kamu telah memiliki yang namanya kaos kaos polo shirt, bahkan mungkin kamu memiliki 1 atau 2 kaos kerah tersebut. Tapi anehnya sampai sekarang ini ternyata masih sering kita lihat bahwa banyak yang salah memakai kaos polo shirt tersebut.
Mulai dari salah membeli dari penjual kaos polo shirt secara sembarangan, salah saat memilih, hingga salah saat memakai kaos polo shirt-nya. Kaos polo shirt yang baik itu harus mencakup beberapa bagian penting. Jadi kamu harus perhatikan baik-baik sebelum memutuskan untuk membeli sehelai kaos polo shirt dari toko baju langganan.
1. Lengan: Pastikan lengan kaos polo shirt tidak kegombrongan atau kepanjangan, harus sedikit ketat dan pendek, agar otot tangan kamu terihat.
2. Pinggang: Panjang kaos polo shirt yang kamu pilih harus menyentuh pusar, atau di bawah pusar kamu.
3. Kerah: Coba pilih kaos polo shirt dengan 2 atau 3 kancing pada bagian depannya. Semakin tinggi garis leher yang biasanya diukur dari jumlah kancing, maka letak kaos polo shirt kamu akan semakin paten dan tidak menjuntai ke kiri dan kanan.
4. Bahu: Jahitan baju yang menghubungkan bagian tubuh dan bahu kaos polo shirt kamu sudah sewajibnya terletak sedikit di luar garis bahu. Jika garis sambungan itu letaknya terlalu dalam itu berarti kaos polo shirt kamu kekecilan dan kalau letaknya terlalu luar itu berarti kaos kerah yang kamu pilih kebesaran.
Lacoste adalah perusahaan pakaian Perancis berlogo buaya yang didirikan pada tahun 1933. Perusahaan ini menjual pakaian, sepatu, parfum, kacamata, jam tangan, dan yang paling dikenal adalah polo shirt. Jenis polo shirt Lacoste yang paling terkenal adalah classic L1212. Produk ini terkenal karena ini adalah polo yang pertama diciptakan oleh Lacoste. Polo tersebut terbuat dari 250 kg katun Mesir. Sebagai info, katun Mesir adalah katun yang berkualitas tinggi yang hanya tumbuh di pinggiran sungai Nil. Katun ini dikenal nyaman karena mampu menyerap keringat namun tidak panas saat digunakan.
Meskipun Lacoste identik dengan polo shirt, mutu dan kepopuleran produk-produk Lacoste yang lain juga tak kalah. Koleksi sunglasses dan alas kakinya juga banyak digemari orang. Hal ini dikarenakan adanya jaminan bahwa produk-produknya merupakan kualitas premium yang memberikan kesan mewah dan eksklusif. Koleksi sunglasses Lacoste menjanjikan kenyamanan, kasual, elegan dan modern. Sedangkan untuk koleksi alas kaki, Lacoste sangat mengedepankan kenyamanan dan kesehatan kaki konsumennya dengan tanpa melupakan sisi fesyennya.
Kantor pusat Lacoste berada di Paris. Namun, Lacoste memiliki pabrik di lebih dari 12 negara, salah satunya di Indonesia. Di Indonesia kita akan mudah menemukan produk-produk keluaran Lacoste, terutama di mal-mal terkemuka di kota kota besar di Indonesia. Dan kini Atome pun telah bekerjasama dengan Lacoste sebagai salah satu metode pembayaran yang bisa kamu pergunakan saat berbelanja produknya. Jadi tunggu apalagi, segera beli kaos polo shirt idaman kamu dan gunakan Atome sebagai pembayarannya, dengan bunga 0% dan pilihan cicilan 3 atau 6 bulan.